Bendung Kenconorejo Siap Airi Sawah
BATANG - Ribuan petani di lima Desa di Kecamatan Tulis, Kabupaten
Batang bernapas lega karena Bendungan Kenconorejo mulai terisi air. Mereka
bisa mengolah sawah kembali setelah dua musim tidak bisa menanam padi menyusul
Bendungan Kedungsegog yang ambrol diterjang banjir bandang pada Februari
lalu.
''Sehabis merayakan Lebaran nanti, petani yang mengantungkan air dari irigasi Bendungan itu bisa menanam padi. Karena perbaikan bendungan selesai dan permukaan air semakin meninggi,'' ujar Kepala DPU Ir H Soeharyono MT didampingi Kasubdin Pengairan Ir Harsoyo.
Bendungan di Desa Kedungsegog itu dibangun pada hilir Kali Boyo pada tahun anggaran 1984/1985 oleh DPU Pengairan Provinsi dengan dana APBN mengairi sawah seluas 660 ha di lima desa. Sawah yang mengantungkan aliran irigasi dari bendungan itu terletak di Desa Kedungsegog 114 ha, Kenconorejo 195,20 ha, Ponowareng 104 ha, Karanggeneng 133 ha, dan Ujungnegoro 113,80 ha.
Menurut Soeharyono, Bendungan Kenconorejo praktis tidak berfungsi setelah bagian mercu ambrol diterjang banjir bandang. Sejak saat itu petani di lima desa praktis tidak bisa menanam padi.
Bendungan itu rusak parah karena bangunan mercu ambrol sepanjang 40 m. Pas sayap kanan hilir bendungan hancur total.
Sedimentasi
Akibatnya terjadi sedimentasi lumpur di depan pintu pengambilan air. Selain itu, kerusakan juga terjadi di pasangan talud di berbagai tempat.
''Perbaikan fisik itu menelan biaya sekitar Rp 275 juta. Hal itu dilakukan dengan membuat bronjong darurat di bagian mercu yang ambrol untuk menampung air.''
Hujan yang mulai turun di wilayah Batang akhir-akhir ini menjadi pendukung petani bisa menanam padi. Sebab, air untuk menyuplai sawah-sawah sudah mencukupi.
''Hasil pengecekan kami, air di bendungan sudah 900 liter lebih. Ini sudah mampu untuk mengairi sawah. Bahkan, ketinggian air di intake pintu air sudah 50 cm,'' ujar alumni Magister Teknik Undip itu.
Ir Harsoyo menambahkan, untuk perbaikan Bendungan Kenconorejo secara permanen kini sedang dilakukan survei. Survei itu meliputi konstruksi bendungan dan saluran irigasi. (ar-20e)